A.
Pengertian
Arsitektur Komputer
Arsitektur
Komputer dapat didefinisikan sebagai gaya konstruksi dan
organisasi dari komponen-komponen sistem komputer. Walaupun elemen-elemen dasar
komputer pada hakekatnya sama atau hampir semuanya komputer digital, namun
terdapat variasi dalam konstruksinya yang merefleksikan cara penggunaan
komputer yang berbeda. Arsitektur
Komputer juga dapat diartikan sebagai ilmu dan sekaligus seni mengenai cara
interkoneksi komponen-komponen perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah
komputer yang memenuhi kebutuhan fungsional, kinerja, dan target biayanya.
B.
Struktur
Kognisi Manusia
Menurut Suharnan (2005) aktivitas kognisi manusia
dimulai dari pencatatan informasi (sensory
register), transformasi informasi (encoding),
penyimpanan informasi dalam gudang ingatan, kemudian penggalian informasi yang
telah disimpan dalam ingatan (retrieval)
untuk dimunculkan kembali dalam rangka memberi respons terhadap suatu tugas.
Proses kognitif ini saling berkaitan antara komponen satu dengan yang lainnya,
dan tidak berjalan sendiri-sendiri.
Pada setiap tahap perkembangan kita memiliki sistem
pikiran tertentu atau skema untuk menyusun pikiran dan tingkah laku untuk
beradaptasi dengan lingkungan. Kemampuan atau disposisi ini adalah apa yanag
Piaget sebut “Struktur Psikologis” seseorang. Struktur didasarkan pada
kecenderungan kita yang dibawa sejak lahir untuk menyusun realitas menjadi
sebuah kegiatan yang dapat diatur. Struktur psikologis yang kita bawa sejak
lahir mrnyrbablan bentuk tingkah laku kita yang umum, dan bagi Piaget
pengetahuan adalah manifestasi tingkah laku struktur batiniah yang dibawa untuk
berinteraksi dengan realitas.
Pada saat struktur psikologis seseorang menyebabkan
dan membentuk interaksi antara manusia dan realitas, ada dua aspek interaksi
yang saling melengkapi: asimilasi dan akomodasi. Asimilasi adalah proses yang
denganya realitas diubah ketika datanya dimasukkan kedalam struktur psikologis
masa kini. Akomodasi adalah kegiatan yang dengannya struktur seseorang itu
sendiri diubah sebagai respons terhadap stimulus dari data yang baru masuk.
C.
Kaitan
Antara Struktur Kognisi Manusia dan Arsitektur Komputer
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa kognisi
manusia merupakan memunculkan kembali data atau informasi yang telah diterima
untuk merespon suatu pesan atau stimulus yang ada, disisi lain dijelaskan juga bahwa
arsitektur komputer dapat berfungsi untuk menyambungkan beberapa komponen-komponen
perangkat keras untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan
fungsional. Jadi dapat diambil kesimpulan hubungan antara ktruktur kognisi
manusia dan arsitektur computer yaitu sama sama memproses data/ informasi
(menyambungkan cara kerja otak dan indera) untuk merespon suatu stimulus,
begitu pula hal nya dengan arsitektur computer dimana ia menyambungkan
komponen-komponen untuk untuk dapat menciptakan sebuah komputer yang memenuhi
kebutuhan fungsional.
D.
Kelebihan
dan Kelemahan Arsitektur Komputer dibandingkan Struktur Kognisi Manusia
v Kelebihan
dan kekurangan dari arsitekrut komputer, yaitu :
·
Kelebihan:
1. Memiliki
processor yang berjumlah lebih dari satu
2. Bisa
digunakan oleh banyak pengguna (multi user)
3. Dapat
membuka beberapa aplikasi dalam waktu bersamaan
4. Kecepatan
kerja processornya hingga 1GOPS (Giga Operations Per Second)
·
Kekurangan:
1. Karena
ukurannya yang besar, maka diperlukan ruangan yang besar untuk menyimpannya
2. Harganya
sangat mahal
3. Interface
dengan pengguna masih menggunakan teks
4. Membutuhkan
daya listrik yang sangat besar
v Kelebihan
dan kekurangan dari struktur kognisi, yaitu :
·
Kelebihan :
1. Struktur
kognisi lebih sistematis sehingga memiliki arah dan tujuan yang jelas
2. Banyak
memberi motivasi agar terjadi proses belajar
3. Mengoptimalisasikan
kerja otak secara maksimal
·
Kekurangan :
1. Membutuhkan
waktu yang cukup lama
2. Terkadang sulit mengaplikasikannya
dikehidupan sehari-hari, karena tergantung individu masing-masing dalam
mengoptimalkan cara berpikir mereka
E.
Contoh
Kasus
Seorang ilmuwan ingin meneliti
sesuatu hal yang dia anggap menarik untuk diteliti, akan tetapi dalam meneliti
suatu fenomena, ia tahu bahwa hanya mengandalkan otaknya saja tidak cukup, ia
membutuhkan adanya suatu arsitektur komputer untuk menambah atau mencari
informasiyang lebih dalam mengenai fenomena yang ingin ia teliti.
Sumber :
http://winarti.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/43964/Arsitektur+Komputer.pdf
Chairani. Z. (2016). Metakognisi siswa dalam pemecahan masalah
matematika. Yogyakarta : Deepublish.
Grooome. T. H. (2010). Christian religious education – pendidikan
agama Kristen. Jakarta: Gunung Mulia