Tugas Ke-1
Natalia Indah Briliani
2PA14
16513343
_________________________________________________________
Kepribadian
adalah kata yang begitu umum dipakai di dunia Psikologi, kepribadian seseorang
bisa dinilai dari kemampuannya memperoleh reaksi-reaksi dari berbagai orang
dalam berbagai keadaan. Untuk definisi kepribadian hampir bisa dikatakan tidak
ada suatu kesepakatan definisi dari keseluruhan pandangan yang pernah
dilontarkan.
Sehat
merupakan bagian dari harta manusia yang tak ternilai harganya. Sehat merupakan
anugerah dari Sang Maha Pencipta untuk makhluk hidup melakukan perbuatan mulia
sehingga sehat dapat di pandang indah untuk selalu disandang oleh individu yang
sadar akan hal tersebut.
a. Teori
Kepribadian Sehat Menurut Aliran Psikoanalisis
Sigmund
Freud (1856-1939) merupakan pendiri psikoanalisis. Menurut Freud
pikiran-pikiran yang direpres atau ditekan, merupakan sumber perilaku yang
tidak normal atau menyimpang.
Sumbangan
terbesar Freud pada teori kepribadian adalah eksplorasinya ke dalam dunia tidak
sadar dan keyakinannya bahwa manusia termotivasi oleh dorongan-dorongan utama yang
belum atau tidak mereka sadari. Bagi Freud, kehidupan mental terbagi menjadi
dua tingkat, alam tidak sadar dan alam sadar. Alam tidak sadar terbagi menjadi
dua tingkat, alam tidak sadar dan alam bawah sadar.
b. Teori
Kepribadian Sehat Menurut Aliran Behavioristik
Behaviorisme
atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar) adalah filosofi dalam
psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan organisme —
termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai
perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan
secara ilmiah tanpa melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak
hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme beranggapan bahwa semua teori harus
memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan antara proses yang
dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati
secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori-teori
behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan kondisi
langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku manusia
adalah hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan.
Pendekatan behavioristik terhadap kepribadian memiliki dua asumsi dasar, yaitu:
1. Perilaku
harus dijelaskan dalam pengaruh kausal lingkungan terhadap diri individu
2. Pemahaman
terhadap manusia harus dibangun berdasarkan riset ilmiah objektif à dikontrol
dengan seksama dalam eksperimen laboratorium Manusia dianalogikan atau dianggap
sebagai tikus pintar yang mempelajari labirin kehidupan. Behavioristik memiliki
pandangan tentang kehendak bebas yaitu perilaku yang ditentukan oleh
lingkungan.
c. Teori
Kepribadian Sehat Menurut Aliran Humanistik
Abraham
Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik.
Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan
psikoanalisis, dan memfokuskan penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri
eksistensinya.
Psikologi
humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang. Tokoh-tokoh
Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi
Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan
keunikan manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif,
yang dikendalikan oleh nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh
kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
d. Teori
Kepribadian Sehat Menurut Alport
Saat
ini teori-teori Allport (tentang kepribadian yang sehat) tetap relevan. Berikut
adalah tujuh kriteria dari Allport tentang sifat-sifat khusus kepribadian yang
sehat:
1. Perluasan
Perasaan Diri
ketika seseorang
menjadi matang, ia mengembangkan perhatian-perhatian di luar diri. Tidak cukup
sekadar berinteraksi dengan sesuatu atau seseorang di luar diri. Lebih dari
itu, ia harus memiliki partisipasi yang langsung dan penuh, yang oleh Allport
disebut "partisipasi otentik".
2. Relasi
Sosial yang Hangat
Allport membedakan dua
macam kehangatan dalam hubungan dengan orang lain, yaitu kapasitas untuk
mengembangkan keintiman dan untuk merasa terharu. Orang yang sehat secara
psikologis mampu mengembangkan relasi intim dengan orangtua, anak, pasangan,
dan sahabat. Ini merupakan hasil dari perasaan perluasan diri dan perasaan
identitas diri yang berkembang dengan baik.
3. Keamanan
Emosional
Kualitas utama manusia
sehat adalah penerimaan diri. Mereka menerima semua segi keberadaan mereka,
termasuk kelemahan-kelemahan, dengan tidak menyerah secara pasif terhadap
kelemahan tersebut. Selain itu, kepribadian yang sehat tidak tertawan oleh
emosi-emosi mereka, dan tidak berusaha bersembunyi dari emosi-emosi itu.
4. Persepsi
Realistis
Orang-orang sehat
memandang dunia secara objektif. Sebaliknya, orang-orang neurotis kerapkali
memahami realitas disesuaikan dengan keinginan, kebutuhan, dan ketakutan mereka
sendiri. Orang sehat tidak meyakini bahwa orang lain atau situasi yang dihadapi
itu jahat atau baik menurut prasangka pribadi. Mereka memahami realitas
sebagaimana adanya.
5. Keterampilan
dan Tugas
Allport menekankan
pentingnya pekerjaan dan perlunya menenggelamkan diri di dalam pekerjaan
tersebut. Kita perlu memiliki keterampilan yang relevan dengan pekerjaan kita,
dan lebih dari itu harus menggunakan keterampilan itu secara ikhlas dan penuh
antusiasme. Komitmen pada orang sehat atau matang begitu kuat, sehingga sanggup
menenggelamkan semua pertahanan ego.
6. Pemahaman
Diri
Memahami diri sendiri
merupakan suatu tugas yang sulit. Ini memerlukan usaha memahami diri sendiri
sepanjang kehidupan secara objektif. Untuk mencapai pemahaman diri yang memadai
dituntut pemahaman tentang dirinya menurut keadaan sesungguhnya
7. Filsafat
Hidup
Orang yang sehat
melihat ke depan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Ia memiliki
perasaan akan tujuan, perasaan akan tugas untuk bekerja sampai tuntas sebagai
batu sendi kehidupannya. Allport menyebut dorongan-dorongan tersebut sebagai
keterarahan (directness).
e. Teori
Kepribadian Sehat Menurut Rogers
Pendapat
Rogers : Memahami dan menjelaskan teori kepribadian sehat menurut rogers yang
meliputi :
1. Perkembangan
kepribadian “self”
Inti dari teori- teori
Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti
diri, menentukan hidup, dan menangani masalah- masalah psikisnya asalkan
konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk
aktualisasi diri. Rogers menerima istilah self dari pengalaman- pengalaman
realita masing- masing individu. Dalam setiap bertambahnya umur ,anak bisa
berubah sifat dan perilaku. Dan seorang ibu bisa memperhatikan perkembangan
anak, dari waktu ke waktu dan seorang ibulah yang memelihara dan mendidiknya
dan tidak di serahkan kepada baby sister
2. Peranan
positive regard dalam pembentukan kepribadian individu
Setiap manusia memiliki
kebutuhan basic akan kehangatan, penghargaan, penerimaan, pengagungan, cinta,
kasih, dan sayang dari orang lain. Kebutuhan ini disebut need for positive
regard, yang terbagi lagi menjadi 2 yaituconditional positive regard
(bersyarat) dan unconditional positive regard (tak bersyarat). Pribadi yang
berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak
bersyarat. Mengapa? Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai
sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.
3. Ciri-ciri
orang yang berfungsi sepenuhnya
Menurut pendapat Rogers
:
Pertama, orang yang
sehat secara psikologis akan lebih mudah beradaptasi Karena orang psikologis
bisa melihat dan menilai sifat-sifat seeorang maka dari itu dia mudah
beradaptasi. Kedua, manusia –manusia masa depan akan lebih terbuka atas
pengalaman - pengalaman mereka, manusia masa depan akan lebih mendengar dirinya
dan memperhatikan perasaan bahagia, marah,kecewa,ketakutan, dan kelembutan
mereka. Ketiga, dari manusia masa depan adalah kecenderungan untuk hidup
sepenuhnya pada masa sekarang.
f. Teori
Kepribadian Sehat Menurut Maslow
Maslow
berpendapat bahwa seseorang akan memiliki kepribadian yang sehat, apabila dia
telah mampu untuk mengaktualisasikan dirinya secara penuh (self actualizing
person).
Teori Kepribadian
Abraham Maslow:
1. Individu sebagai Kesatuan Terpadu
Pertama-tama Maslow
menekankan bahwa individu merupakan kesatuan yang terpadu dan terorganisasi,
sehingga motivasi seseorang dalam melakukan sesuatu adalah motivsi individu
seutuhnya bukan bagian darinya. Menurut maslow manusia harus diselidiki sebagai
sesuatu yang totalitas, sebagai suatu system, setiap bagian tidak dapat
dipisahkan dengan bagian yang lain.
2. Hirarki
Kebutuhan
Maslow mengembangkan
teori tentang bagaimana semua motivasi saling berkaitan. Ia menyebut teorinya
sebagai “hirarki kebutuhan”. Kebutuhan ini mempunyai tingkat yang berbeda-beda.
Ketika satu tingkat kebutuhan terpenuhi atau mendominasi, orang tidak lagi
mendapat motivasi dari kebutuhan tersebut. Ia berpendapat bahwa pada manusia
terdapat lima macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
1) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis (the
physiological needs)
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety
needs / the security needs)
3) Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love
and belongingness needs)
4) Kebutuhan akan penghargaan diri (the
self-esteem needs)
5) Kebutuhan akan aktualisasi diri (the
self-actualization needs)
g. Teori
Kepribadian Sehat Menurut Fromm
Fromm
memberikan suatu gambaran yang jelas tentang kepribadian yang sehat. Orang yang
demikian mencintai sepenuhnya, kreatif, memiliki kemampuan-kemampuan pikiran
yang sangat berkembang, mengamati dunia dan diri secara objektif, memiliki
suatu perasaan identitas yang kuat, berhubungan dengan dan berakar didunia,
subjek atau pelaku dari diri dan nasib, dan bebas dari ikatan-ikatan sumbang.
Akan tetapi ada salah satu pengertian dimana kepribadian sehat dan produktif
benar-benar menghasilkan sesuatu dan merupakan hasil yang sangat penting dari
individu, yakni diri. Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan
melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan
mereka dan memenuhi semua kapasitas mereka.
Fromm
melihat kepribadian hanya sebagai suatu produk kebudayaan. Karena itu dia percaya
bahwa kesehatan jiwa harus didefinisikan menurut bagaimana baiknya masyarakat
menyesuaikan diri dengan kebutuhan-kebutuhan dasar semua individu, bukan
menurut bagaimana baiknya individu-individu menyesuaikan diri dengan
masyarakat. Kerena itu kesehatan psikologis tidak begitu banyak merupakan usaha
individu jika dibandingkan dengan usaha masyarakat. Faktor kuncinya ialah
bagaimana suatu masyarakat memuaskan secukupnya kebutuhan-kebutuhan manusia.
Suatu masyarakat
tidak sehat atau sakit menciptakan permusuhan, kecurigaan, ketidakpercayaan
dalam anggota-anggotanya, dan menghalangi pertumbuhan yang terjadi dalam setiap
individu. Suatu masyarakat membiarkan anggota-anggotanya mengembangkan cinta
satu sama lainnya, menjadi produktif dan kreatif, mempertajam dan memperhalus
tenaga pikiran dan objektifitasnya dan mempermudah timbulnya individu-individu
yang berfungsi sepenuhnya.
Sumber
:
Bastaman, H.D. 2007.
Logoterapi Psikologi untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Kehidupan Bermakna.
Jakarta: Rajawali Press.
Corey, G. 2003. Teori
dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: PT. Refika Aditama
Frankl, Victor E. 2003.
Logoterapi Terapi Melalui Pemaknaan Eksistensi. Jogjakarta: Kreasi Wacana.
Hall S, C .,&
Lindzey, G. 1993. Teori-Teori Psikodinamik (Klinis). Kanisius. Yogyakarta
M.M. Nilam Widyarini,
MSi, dalam jurnal http://www.kompas.com/read/xml/2008/01/10/20084435/kepribadian.yang.matang
Schultz, D.psikologi
pertumbuhan : model – model kepribadian sehat. Yogyakarta: kanisius, 1991.
Suryabrata, S.psikologi
kepribadian. Jakarta: kanisius, 1982.