Senin, 28 Desember 2015

Psikologi Manajemen Tugas IV

v Komunikasi dalam Manajemen
1.      Pengertian Komunikasi
Meurut Kozier dan Erb (dalam Nugroho, 2009) komunikasi adalah pertukaran informasi antar dua orang atau lebih, atau pertukaran ide, perasaan, dan pikiran. Pendapat lain dikemukakan oleh Gode (dalam Wiryanto, 2004) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses yang membuat kebersamaan bagi dua orang atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang. Trenholm dan Jensen (dalam Wiryanto, 2004) mendefinisikan komunikasi sebagai suatu proses dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran. Hoveland (dalam Wiryanto, 2004) mengatakan komunikasi adalah proses dimana individu mentransmisikan stimulus untuk mengubah perilaku individu yang lain.
Dari definisi beberapa tokoh di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa komunikasi adalah pertukaran informasi antara dua orang atau lebih yang membuat kebersamaan bagi dua orang atau lebih yang semula monopoli oleh satu atau beberapa orang dimana sumber mentransmisikan pesan kepada penerima melalui beragam saluran untuk mengubah perilaku individu yang lain.
2.      Proses Komunikasi
Wiryanto mengemukakan bahwa proses komunikasi merupakan aktivitas mendasar bagi manusia sebagai makhluk sosial. Setiap proses komunikasi diawali dengan adanya stimulus yang masuk pada diri individu yang di tangkap melalui panca indera. Stimulus diolah di otak dengan pengetahuan, pengalaman, selera dan iman yang dimiliki individu. Stimulus tersebut mengalami proses intelektual menjadi informasi. Adapun informasi yang telah dikomunikasikan disebut sebagai pesan.
3.      Hambatan Komunikasi
Menurut Robbins (dalam Haryadi, 2009) ada 4 hambatan komunikasi, yaitu :
a.       Perbedaan Bahasa dan Persepsi
Bahasa sangat penting dalam komunikasi, bahasa bertujuan untuk menyamakan persepsi dan mentransfer informasi.
b.      Gangguan Komunikasi
Ada 2 macam gangguan komunikasi, yaitu:
1)       Gangguan emosional, yaitu Pesan akan sulit disamapaikan dalam keadaan kecewa, marah, atau takut. Hal ini lah yang menyebabkan gagasan dan perasaan sering menyulitkan dalam bersikap objektif.
2)      Gangguan fisik, yaitu hubungan yang buruk, akustik yang jelek, dan tulisan yang tidak dapat dibaca. Walaupun gangguan ini terlihat sepele namun dapat menghambat pesan yang sebenarnya efektif.
c.       Overload Informasi
Yaitu hambatan yang ada karena terlalu banyak informasi yang didapat, komunikasi dapat terganggu karena materi dari informasi tersebut sangat rumit dan controversial.
d.      Penyaringan Informasi yang tidak Tepat
Menyaring informasi dapat mempengaruhi jumlah dan mutu informasi yang diteruskan, dan tentunya akan memengaruhi komunikasi efektif yang di harapkan.
v  Definisi Komunikasi Intrapersonal Efektif dalam Organisasi yang Mencakup Componential dan Situasional
1.      Componential
Menjelaskan komunikasi antar pribadi dengan mengamati komponen-komponen utamanya, dalam hal ini adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik dengan segera.
2.      Situasional
Interaksi tatap muka antara dua orang dengan potensi umpan balik langsung dengan situasi yang mendukung disekitarnya.

v Model Pengolahan Informasi
1.      Rational
Model ini berasumsi bahwa orang beroperasi dalam mode pengolahan dikontrol menggunakan prosedur analitis
2.      Limited Capacity
Model ini menunjukkan bagaimana orang menyederhanakan pengolahan informasi
3.      Expert
Model ini bergantung pada model Limited Capacity
4.      Cybernetic
Model ini berpendapat bahwa informasi diproses dari waktu ke waktu.

v  Model Interaktif Manajemen
1.      Confidence
Dalam manajemen timbulnya suatu interaksi karena adanya rasa nyaman. Kenyamanan tersebut dapat membuat suatu organisasi bertahan lama dan menimbulkan suatu kepercayaan dan pengertian.
2.      Immediacy
Ini adalah model organisasi yang membuat suatu organisasi tersebut menjadi segar dan tidak membosankan
3.      Interaction management
Adanya berbagai interaksi dalam manajemen seperti mendengarkan dan juga menjelaskan kepada berbagai pihak yang bersangkutan
4.      Expressiveness
Mengembangkan suatu komitmen dalam suatu organisasi dengan berbagai macam ekspresi perilaku.
5.      Other-orientation
Dalam hal ini suatu manajemen organisasi berorientasi pada pegawai.




Sumber:
Haris, T, E. (2002). Applied organizational communication. New York: Psychology Press
Haryadi, H. (2009). Administrasi perkantoran untuk manajer & staff. Jakarta: Transmedia Pustaka
Nugroho, W. (2009). Komunikasi dalam keperawatan gerontik. Jakarta: EGC.
Suranto. (2011). Komunikasi interpersonal. Yogyakarta: Graha Ilmu
Wiryanto. (2004). Pengantar ilmu komunikasi. Jakarta: Grasindo.