Selasa, 28 Oktober 2014

Penyebab Kecanduan Internet & Solusi Untuk Mengatasinya

Pada jaman sekarang Internet sudah menjadi kebutuhan bagi sebagian besar manusia di dunia ini. Internet merupakan jaringan yang mampu menyambungkan orang lain tanpa harus menempuh jarak jauh, sehingga kebanyakan orang lebih memilih menggunakan internet untuk berkomunikasi, bisnis, pekerjaan dan lain sebagainya karena mengakses melalui internet lebih mudah, murah, cepat dan tersedia 24jam selama 7hari (kapan saja). Selain itu, internet juga memiliki banyak fitur menarik  yang dapat membuat penggunanya bias tahan di depan computer/gadget selama berjam jam, maka tidak heran jika banyak pengguna internet yang kecanduan. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor, berikut adalah faktor orang kecanduan internet :

1.    Masalah Pribadi
Setiap manusia pasti memiliki masalah sendiri, namun cara setiap manusia untuk menyelesaikan permasalahannya berbeda-beda, bagi beberapa orang lebih memilih untuk menyelesaikan masalahnya secara bertahap, namun bagi beberapa orang lebih memilih untuk melampiaskan emosinya pada objek tertentu, Internet misalnya, Tingkat stres yang tinggi dan kondisi mental juga kerap membuat seseorang lebih suka berpaling ke internet, menjadikannya obat utama selain berusaha menyelesaikan masalah tersebut. Contohnya, seorang anak yang kurang mendapatkan perhatian dari orang tuanya karena sibuk, akan melampiaskannya dengan  cara bermain game online, karena orang tua nya tidak memperhatikan dia, maka tidak ada yang melarang ia bermain game berlama lama sehingga si anak menjadi kecanduan.

2.    Respon Biokimia Otak
Dalam beberapa kasus kecanduan, muncul sebuah perasaan nikmat saat mereka terkoneksi dan dapat berselancar di dunia maya. Perasaan senang atau nikmat tersebut kemungkinan besar terkait dengan hormon endorphin yang dikeluarkan oleh hipotalamus otak. Hormon ini keluar saat seseorang bahagia, seperti saat mengakses internet. Keluarnya hormon endorphin sendiri berbeda pada tiap orang, tergantung dari kebiasaan mereka. Oleh sebab itu, jika seseorang mulai terbiasa dengan kebahagiaan di internet secara berlebihan, terdapat kemungkinan bila dia kelak menderita IAD (Internet Addictive Disorder). Karena endorphin sendiri adalah anti nyeri alami, tidak jarang seseorang dapat terus menerus online dengan posisi yang sama tanpa merasa lelah atau nyeri. Padahal, jika melakukan kegiatan lain dengan posisi yang sama, misalnya mengerjakan tugas, akan lebih mudah bagi mereka untuk merasa capai atau pegal. Perlu diketahui bila hormon endorphin juga turut menjadi penyebab munculnya kelainan jiwa lain seperti OCD (Obsessive Convulsive Disorder). Sama seperti orang yang mengalami OCD, mereka tidak akan cepat puas jika hanya dapat online dalam waktu yang sebentar.

3.    Gagal Dalam Dunia Nyata
Ketika seseorang merassa gagal maka akan timbul perasaan malu, beberapa orang menjadikan kegagalan sebagai pelajaran dan memperbaikinya di kemudian hari, namun ada pula orang yang gagal merasakan malu yang berlebih, sehingga ia merasa takut dikucilkan atau di anggap rendah oleh orang sekitarnya. Rasa malu dapat diartikan sebagai perasaan tidak nyaman saat melakukan sebuah interaksi dengan orang lain. Seseorang yang memiliki rasa malu tinggi saat melakukan interaksi di dunia nyata seringkali lebih nyaman saat berkomunikasi di dunia maya. Internet juga menawarkan sesuatu yang sulit didapat di dunia nyata, yakni 'profil' anonim. Dengan menjadi anonim, seseorang dapat bebas berekspresi tanpa perlu takut identitasnya diketahui. Sehingga seseorang bisa merasakan bebas mengekspresikan dirinya tanpa diketahui
identitas aslinya.

Diatas merupakan beberapa faktor orang tercandu internet. Ketika seseorang terkena IAD (Internet Addictive Disorder) maka akan menimbulkan dampak yang negative bagi kehidupan pencandunya, yaitu :

1.    Kebingungan antar Dunia Maya & Dunia Nyata
2.    Meniru kekerasan dalam game on-line
3.    Kegagalan akademik
4.    Menolak untuk melakukan hal yang lain
5.     Mengikuti gaya-gaya yang di dapatkannya
6.    Stress jika tidak ada internet
7.    Menghabisi banyak biaya

Setelah mengetahui faktor-faktor dan dampak dari kecanduan internet, berikut adalah solusi untuk mengatasi IAD :
1.    Menyibukan Diri Dengan Aktifitas yang Positif
Dengan melakukan hal ini, para pecandu internet bisa lebih sedikit melupakan ketergantungannya akan internet, melainkan lebih berinteraksi pada dunia nyata dan lingkungannya

2.    Mengembangkan Hobi
Hal ini dapat menyingkirkan pikiran seorang pecandu internet untuk selalu mengakses internet. Lakukan aktifitas di lingkungan anda yang menjadi hobi atau kesenangan anda. Tentunya bukan hobi mengakses internet. Kembangkanlah hobi atau kesenangan anda yang dapat membuat anda lebih bisa mendapatkan dampak positifnya di bandingkan dampak negatifnya.

3.    Membatasi Penggunaan Internet
Ubah pemikiran anda bahwa anda hanya bisa mendapatkan kesenangan di internet. Bahkan kesenangan akan lebih terasa jika anda melakukannya di dunia nyata. Misalnya anda kumpul dengan teman-teman anda dan membicarakan hal hal yang mengasikan bersama atau anda bisa melakukan kegiatan positif di lingkungan anda. Gunakanlah internet secara bijaksana.

4.    Ubah Gaya Hidup
Para pecandu internet biasanya rela tidak tidur hanya untuk menikmati fitur yang ada di internet. Ubah pola tidur anda, tidurlah lebih awal dan lakukan secara rutin. Jam tidur yang sehat adalah sekitar 7-8 jam sehari. Biasakan tidur pukul 23.00 dan bangun pada pukul 06.00. kemudian lakukanlah kegiatan yang bisa membuat anda lupa dan tidak teringat untuk selalu mengakses internet secara berlebihan.




Sumber :
  1. http://www.merdeka.com/teknologi/bahaya-dunia-maya-ini-5-penyebab-orang-kecanduan-internet.html
  2. http://www.academia.edu/8385036/Kecanduan_Internet_dan_Terapi_Kognitif_Perilaku_Internet_Addiction_Disorder_#
  3. http://aditiodoank.wordpress.com/2010/11/24/kecanduan-internet/
  4. http://kaumhawa.com/cara-mengatasi-kecanduan-internet/

8 komentar:

  1. mkasih posting nya sangat bermanfaat

    BalasHapus
  2. gw bgt nih min..mksh mdh2an brmaat buat ku kdpannya

    BalasHapus
  3. Saya merasa benar-benar terbantu dgn adanya artikel ini.. Terimakasih author ^^
    Semoga ke depannya anda makin sering menulis & berbagi hal2 yg bermanfaat seperti ini :)
    Salam kenal ya, Kak Natalia Briliani :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih sudah membaca dan berkomentar tntang artikel ini :)
      Salam kenal juga Monica :)

      Hapus
  4. nomer 3 terjadi pada diri saya. Aku malu, aku gagal, aku sampah!!! Ahhh.. Btw kamu cantik

    BalasHapus
    Balasan
    1. jangan menganggap diri seperti itu, kalau anda sndiri tidak menghargai diri sndiri, bagaimana orang lain bisa mghargai anda? coba ubah pola hidup dan cara berpikir anda jadi lebih positif :) hargai diri sndiri, smua dimulai dari diri anda sendiri...

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  5. dan saya mengalami hal itu semua😭😭😭

    BalasHapus